Ponsel pintar (smartphone), memang sudah menjadi hal pokok dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak fitur dan aplikasi yang canggih sehingga bisa mempermudah pekerjaan kita.
Begitu lekatnya manusia dengan ponsel, sampai-sampai di tempat tidur pun masih memainkan benda tersebut. Hati-hati, kebiasaan buruk ini bisa memicu smartphone blindness yang kerap disangka mini stroke.
Para ahli saraf di Inggris melaporkan adanya peningkatan gangguan pada penglihatan secara sporadis. Biasanya terjadi hanya pada salah satu sisi mata, dan berlangsung sementara yakni selama sekitar 15 menit.
Para dokter sering menyangkanya sebagai gejala Transient Ischaemic Attack (TIA), atau lebih dikenal dengan sebutan mini-stroke. TIA sering pula dianggap sebagai gejala awal sebelum serangan stroke yang sesungguhnya datang.
Namun pakar dari Moorfields Eye Hospital memastikan yang sebenarnya dialami oleh sebagian orang bukanlah mini stroke. Keluhan tersebut tidak lain adalah dampak dari kebiasaan memainkan ponsel di tempat tidur.
Banyak orang berbaring di tempat tidur dalam posisi miring dengan satu mata tertutup bantal dan mata lainnya tetap menatap layar ponsel. Mata yang tertutup beradaptasi dengan gelap, sementara mata yang terbuka mendapat stimulasi cahaya dari layar ponsel.
“Akhirnya, saat kedua mata benar-benar terpapar kegelapan, mata yang telah beradaptasi akan dipersepsikan seolah buta,” kata seorang ahli saraf dalam tulisannya di New England Journal of Medicine, dikutip detikHealth dari Dailymail, [23/6/16].
Biasanya, butuh beberapa saat bagi kedua mata untuk menyeimbangkan diri. Selama belum seimbang, banyak yang merasa panik dan meyakini bahwa dirinya sedang mengalami masalah serius seperti mini stroke.
Begitu lekatnya manusia dengan ponsel, sampai-sampai di tempat tidur pun masih memainkan benda tersebut. Hati-hati, kebiasaan buruk ini bisa memicu smartphone blindness yang kerap disangka mini stroke.
Para ahli saraf di Inggris melaporkan adanya peningkatan gangguan pada penglihatan secara sporadis. Biasanya terjadi hanya pada salah satu sisi mata, dan berlangsung sementara yakni selama sekitar 15 menit.
Para dokter sering menyangkanya sebagai gejala Transient Ischaemic Attack (TIA), atau lebih dikenal dengan sebutan mini-stroke. TIA sering pula dianggap sebagai gejala awal sebelum serangan stroke yang sesungguhnya datang.
Namun pakar dari Moorfields Eye Hospital memastikan yang sebenarnya dialami oleh sebagian orang bukanlah mini stroke. Keluhan tersebut tidak lain adalah dampak dari kebiasaan memainkan ponsel di tempat tidur.
Banyak orang berbaring di tempat tidur dalam posisi miring dengan satu mata tertutup bantal dan mata lainnya tetap menatap layar ponsel. Mata yang tertutup beradaptasi dengan gelap, sementara mata yang terbuka mendapat stimulasi cahaya dari layar ponsel.
“Akhirnya, saat kedua mata benar-benar terpapar kegelapan, mata yang telah beradaptasi akan dipersepsikan seolah buta,” kata seorang ahli saraf dalam tulisannya di New England Journal of Medicine, dikutip detikHealth dari Dailymail, [23/6/16].
Biasanya, butuh beberapa saat bagi kedua mata untuk menyeimbangkan diri. Selama belum seimbang, banyak yang merasa panik dan meyakini bahwa dirinya sedang mengalami masalah serius seperti mini stroke.
loading...
loading...
Bahaya jangan Lakukan hal Ini,,Kebiasaan Buruk Bermain Ponsel di Tempat Tidur Picu Smartphone Blindness
4/
5
Oleh
Donut Duck