Jika kita mencermati, mereka yang menderita penyakit pada organ paru-paru seperti radang paru-paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOL), tuberkulosis, hingga kanker paru cenderung memiliki badan yang sangat kurus. Padahal, sebelum mereka terkena penyakit-penyakit tersebut, badan mereka berada dalam kondisi yang bugar atau lebih gemuk. Hal ini tentu membuat banyak anggota keluarga atau orang-orang terdekat yang merasa prihatin dengan kondisi kesehatannya. Bagaimana cara penyakit paru ini bisa membuat badan kurus?
Pakar kesehatan spesialis paru-paru dan pernafasan bernama dr. Rezki Tantular, SpP menyebutkan bahwa penyakit paru-paru ternyata mampu memicu perubahan immune-endokrin, semacam hormon yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh pada penyakit paru yang kronis. Hal ini ternyata bisa memicu peningkatan kadar hormon katabolisme layaknya kortisol, katekolamin, dan sitokin inflamasi. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hiperkatabolisme. Yang menjadi masalah adalah, kondisi hiperkatabolisme ternyata mampu membuat fungsi otot rangka menurun dengan drastis. Akibatnya, penderita masalah kesehatan paru pun akan mengalami penurunan berat badan yang drastis sehingga membuatnya terlihat semakin kurus.
Meskipun penderita penyakit paru ini sudah makan dengan porsi yang cukup atau bahkan memperbanyak porsinya, kondisi hiperkatabolisme ini ternyata membuat tubuhnya tidak bisa memproduksi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Alhasil, tubuh mereka tetap saja sangat kurus.
Untuk mencegah penurunan berat badan secara drastis ini, dr. Rezki pun menyarankan mereka yang menderita penyakit paru untuk menambah asupan protein. Dengan mengkonsumsinya, maka tubuh akan memiliki bahan pengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak. Beberapa makanan yang kaya akan protein yang direkomendasikan adalah putih telur, sumber protein nabati seperti makanan dari bahan kedelai, atau mengkonsumsi suplemen yang berisi asam amino.
Pakar kesehatan spesialis paru-paru dan pernafasan bernama dr. Rezki Tantular, SpP menyebutkan bahwa penyakit paru-paru ternyata mampu memicu perubahan immune-endokrin, semacam hormon yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh pada penyakit paru yang kronis. Hal ini ternyata bisa memicu peningkatan kadar hormon katabolisme layaknya kortisol, katekolamin, dan sitokin inflamasi. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hiperkatabolisme. Yang menjadi masalah adalah, kondisi hiperkatabolisme ternyata mampu membuat fungsi otot rangka menurun dengan drastis. Akibatnya, penderita masalah kesehatan paru pun akan mengalami penurunan berat badan yang drastis sehingga membuatnya terlihat semakin kurus.
Meskipun penderita penyakit paru ini sudah makan dengan porsi yang cukup atau bahkan memperbanyak porsinya, kondisi hiperkatabolisme ini ternyata membuat tubuhnya tidak bisa memproduksi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Alhasil, tubuh mereka tetap saja sangat kurus.
Untuk mencegah penurunan berat badan secara drastis ini, dr. Rezki pun menyarankan mereka yang menderita penyakit paru untuk menambah asupan protein. Dengan mengkonsumsinya, maka tubuh akan memiliki bahan pengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak. Beberapa makanan yang kaya akan protein yang direkomendasikan adalah putih telur, sumber protein nabati seperti makanan dari bahan kedelai, atau mengkonsumsi suplemen yang berisi asam amino.
loading...
loading...
Mengapa Penyakit Paru Bisa Membuat Badan Kurus? Ternyata Iniloh Penyebabnya
4/
5
Oleh
Donut Duck